
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengungkapkan bahwa Indonesia tengah mengalami kekurangan signifikan kepala sekolah, dengan kebutuhan mencapai 50.971 orang di seluruh tanah air. Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Guru Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Guru (GTKPG) Nunuk Suryani dalam peluncuran Program Kepemimpinan Sekolah di Jakarta, Senin (23/6/2025).
"Ini bukan angka yang layak diapresiasi, justru sangat mengkhawatirkan bila kita ingin membangun sistem pendidikan yang berkualitas dan inklusif," ujar Nunuk.
Sebagai respons, Kemendikdasmen meresmikan Program Kepemimpinan Sekolah (PKS) yang dirancang untuk mempercepat penugasan kepala sekolah secara akuntabel dan berdasarkan sistem merit. Program ini sekaligus menggantikan Program Guru Penggerak (PGP) yang telah dihentikan sejak Maret 2025.
PKS menargetkan tiga kelompok utama: calon kepala sekolah, calon pengawas sekolah, dan tenaga kependidikan. Tujuannya adalah menciptakan pemimpin pendidikan yang siap menghadapi tantangan dengan kualitas kepemimpinan yang berdampak langsung pada hasil belajar siswa.
"Penelitian Redwood tahun 2020 menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh besar terhadap kualitas pembelajaran. Maka, peningkatan mutu pendidikan tidak bisa dilepaskan dari peningkatan kualitas pemimpin satuan pendidikan," jelas Nunuk.
Pelatihan dalam program PKS terdiri dari 110 jam pelatihan (JP), setara 16 hari, yang dilakukan secara daring dan luring. Fase daring dilakukan selama satu minggu melalui platform LMS sebanyak 18 JP, sementara fase luring berlangsung selama dua minggu dalam bentuk tatap muka dan kunjungan ke sekolah sebanyak 92 JP.
Mendikdasmen Abdul Mu’ti menekankan bahwa pendekatan pelatihan menggunakan model integratif transformatif. Ini berarti pemimpin sekolah tidak hanya harus kompeten secara teknis, tapi juga mampu menginspirasi dan mendorong seluruh warga sekolah untuk berinovasi.
"Pelatihan ini tidak sekadar formalitas, melainkan harus benar-benar mencetak pemimpin berkualitas yang mampu menjamin layanan pendidikan yang unggul," tegas Mu’ti.
Dengan peluncuran PKS, Kemendikdasmen berharap dapat menutup kekurangan ribuan kepala sekolah sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan secara nasional.