Budaya Bali memang sudah banyak dikenal orang, bahkan hingga turis-turis mancanegara. Karena wisatawan yang mengunjungi bali kebanyakan memang dari luar negeri. Bali yang mayoritas beragama Hindu, memiliki sederetan tradisi-tradisi unik yang kalau kita telusuri ternyata cukup menarik. Layaknya wisatawan asing, kita sebagai warga Indonesia sudah seharusnya mengenal kebudayaan bangsa sendiri.
Banyak sekali tradisi di Bali yang menarik, tapi mungkin banyak juga yang kita belum pernah mendengarnya. Selain berhubungan dengan keagamaan, tradisi tersebut ada juga yang berhubungan dengan budaya Bali atau kebiasaan warganya sendiri. Tradisi tersebut diantaranya adalah:
Tradisi ini merupakan tradisi yang dikenal dengan perang pandan, hanya dilakukan di salah satu desa di pulau Bali yaitu desa Tenganan, Karang Asem. Perang tersebut dilakukan satu lawan satu, dengan masing-masing orang memegang segepok pandan berduri sebagai senjata yang digunakan.
Ritual yang dilakukan pada tradisi Mekotek hanya bisa dilakukan di desa Munggu, dan hanya dilakukan setiap 6 bulan sekali. Tradisi ini biasa dilakukan bertepatan dengan hari raya Kuningan, yang dilakukan bertujuan untuk melakukan tolak bala yang dipercaya oleh warga Bali serta untuk memohon keselamatan.
Tradisi yang satu ini terkesan sangat ekstrim, dilakukan di Banjar Buruan Tampak Siring. Tradisi yang dikenal dengan nama Mesbes Bangke ini merupakan kegiatan mencabik-cabik jasad atau mayat yang akan dikremasi sebelum menuju ke tempat kremasi. Memang sedikit mengerikan bagi kita yang baru pertama mengetahui dan melihat tradisi ini secara langsung.
Kegiatan tradisi Makepung adalah tradisi kejar-kejaran yang merupakan adu kecepatan dengan menggunakan binatang yaitu kerbau, karena Makepung sendiri artinya kejar-kejaran. Hanya terdapat di kabupaten Jembrana, dan dikendalikan oleh seorang joki atau sais.
Semua tradisi ini mungkin memang kurang akrab di telinga kita, walaupun tradisi tersebut tidak bisa kita ikuti tapi paling tidak bisa dijadikan pengetahuan atau pun tontonan menarik ketika kita berada di Bali.