Sering melakukan perjalanan jauh atau pernah bepergian dengan menggunakan kendaraan umum seperti kereta api? Bagi anda yang pernah atau sering menggunakan jasa angkutan umum kereta api tentu tahu bahwa di dalam kereta api tidak disediakan fasilitas umum untuk melakukan kegiatan ibadah sholat. Sedangkan bagi anda yang muslim tentu sholat merupakan kewajiban yang tidak bisa ditinggalkan, apalagi keutamaan sholat adalah dikerjakan sesegera mungkin ketika waktu sholat sudah tiba.
Sebagian dari muslim memang masih sangat kebingungan bagaimana cara sholat di kereta, bahkan banyak juga yang mengabaikan sholat walaupun waktunya sudah tiba karena ketidaktahuan mereka. Sangat disayangkan jika kita sebagai muslim lalai dalam melakukan ibadah sholat wajib hanya karena sedang melakukan perjalanan dengan kereta api.
Sebenarnya semua tergantung kepada niat kita melaksanankannya, karena dalam keadaan apapun sholat adalah wajib selagi kita mempunyai akal yang sehat. Islam juga sudah mengajarkan semua hal termasuk cara sholat di kereta atau ketika kita sedang didalam kendaraan yang selalu berubah arah kiblatnya.
Ketika datang waktu sholat dan kita berada di kereta, maka segera lah mengerjakannya untuk menghormati waktu datangnya sholat. Tentunya dengan tetap menjalankan rukun dan syarat-syarat sholat dengan menyesuaikan kemampuan kita karena sedang berada di dalam kereta. Menghadap kiblat memang syarat melaksanakan sholat, tetapi ketika kita di dalam kereta yang berjalan maka kiblat akan berubah-ubah. hal ini tentunya tidak bisa kita hindarkan, maka hal tersebut bisa di toleransi karena sudah diluat kemampuan kita.
Walaupun menghadap kiblat bisa di toleransi, tetapi rukun dan syarat-syarat sholat yang lainnya masih wajib dijalankan. Seperti tidak sholat di tempat orang yang sedang lalu lalang, karena akan membuat sholat kita menjadi makruh. Carilah tempat atau penghalang agar tidak ada orang yang lewat ke hadapan kita ketika sedang sholat.
Tempat yang bersih juga harus menjadi salah satu perhatian bagi anda yang ingin sholat di kereta karena sedang dalam perjalanan jauh. Dan sebisa mungkin dilakukan dengan cara berdiri karena tidak dalam keadaan yang sakit, dan sholat di kereta masih sangat memungkinkan dilakukan dengan cara berdiri seperti halnya sholat di Masjid atau pun di rumah.
Mungkin jika diperlukan juga kita bisa membawa alat petunjuk arah kiblat agar bisa memudahkan kita menentukan kemana arah kiblat sholat ketika di dalam kereta. Walaupun pada saat sholat nanti arah kiblat bisa berubah, itu semua tentunya diluar kehendak kita.
Maka kesimpulannya adalah jika bisa dikerjakan dan memungkinkan untuk melaksanakan sholat maka sholat lah dengan rukun dan syarat-syarat sholat yang sudah ditetapkan dalam ajaran agama Islam. Jadi sudah tidak ada alasan lagi untuk enggan mengerjakan sholat selagi kita sehat dan mampu mengerjakannya. Itulah sekilas tentang cara sholat di kereta yang mungkin bisa memberikan manfaat bagi kita semua, terutama bagi yang masih ragu dan bingung. Amin.